WA: 0815 9810 849 (021) 387 88888
Anti-Müllerian Hormone (AMH)
Apa itu AMH?
Anti-Müllerian Hormone (AMH) adalah hormon yang diproduksi oleh sel granulosa pada folikel ovarium wanita dan sel Sertoli pada testis pria.
Pada janin laki-laki, AMH berperan penting dengan menghambat pembentukan saluran reproduksi wanita (duktus Müllerian) sehingga organ reproduksi laki-laki dapat berkembang dengan normal. Pada pria, kadar AMH mencapai puncaknya sebelum usia 2 tahun, kemudian menurun secara bertahap dan menjadi sangat rendah setelah pubertas.
Pada wanita, kadar AMH hampir tidak terdeteksi saat lahir, mulai meningkat setelah pubertas seiring pematangan folikel ovarium, mencapai nilai tertinggi pada masa reproduksi puncak, lalu menurun secara progresif hingga tidak terdeteksi lagi saat menopause.
Apa manfaat pemeriksaan AMH?
- Membantu diagnosis Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
- Menilai cadangan ovarium dan potensi kesuburan
- Mendeteksi risiko menopause dini
- Memprediksi respons terhadap stimulasi ovarium
- Menentukan dosis follitropin delta pada program IVF
- Diagnosis gangguan perkembangan jenis kelamin (DSD)
Bagaimana pemeriksaan AMH dilakukan di Laboratorium ABC?
Pada Laboratorium ABC, pemeriksaan tes AMH dilakukan dengan metode Chemiluminescence Immunoassay (CLIA) dengan tingkat akurasi yang tinggi dan stabilitas hasil optimal. Metode ini memungkinkan minimalisir hasil negatif palsu akibat high-dose hook effect yang tidak terpantau pada konsentrasi AMH hingga 1400 ng/mL.
Metode CLIA untuk AMH memiliki sensitivitas >95% dan spesifisitas >93%. Teknologi ini dapat mendeteksi kadar AMH dengan rentang pengukuran panjang (0.03 – 23.0 ng/mL) serta hasil yang stabil dan konsisten.
Apa persiapan sebelum melakukan pemeriksaan AMH?
Keunggulan AMH adalah kadarnya tidak berfluktuasi signifikan sepanjang siklus menstruasi, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan kapan saja. Pasien juga tidak perlu puasa sebelum menjalani tes. Proses sampling juga mudah, hanya dilakukan dengan pengambilan darah pada vena.
Siapa yang memerlukan pemeriksaan AMH?
Pemeriksaan AMH dianjurkan bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan, menunda kehamilan, mengalami gangguan menstruasi, dicurigai PCOS, akan menjalani program IVF, mengalami kegagalan IVF sebelumnya, dan deteksi menopause dini. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi yang objektif dan akurat mengenai potensi kesuburan.
AMH dan Differences of Sex Development (DSD)
Perbedaan Perkembangan Jenis Kelamin (DSD) adalah kelompok kondisi bawaan di mana perkembangan kromosom, gonad, atau anatomi reproduksi tidak sesuai dengan pola perkembangan jenis kelamin yang tipikal.
Pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam membantu dokter menegakkan diagnosis, menentukan penanganan yang tepat, serta memberikan dukungan klinis yang komprehensif bagi pasien dan keluarga. AMH merupakan biomarker yang dapat diandalkan untuk fungsi testis dan ovarium dan sangat berguna untuk diagnosis banding DSD.
AMH dan Fertilitas Wanita
Cadangan ovarium pada perempuan merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi fertilitas. Kadar AMH dapat memberikan gambaran jumlah folikel primordial dan folikel antral kecil yang tersisa. Rendahnya AMH pada tubuh, menunjukkan potensi penurunan cadangan ovarium yang berhubungan dengan kemampuan merespon stimulasi ovarium dan potensi untuk hamil. Walaupun tidak menggambarkan secara langsung kemampuan seseorang untuk hamil, namun AMH dapat memberikan indikasi jumlah oosit yang tersisa, perkiraan usia reproduksi selanjutnya, dan potensi respon ovarium terhadap stimulasi.
AMH dan IVF
Selain kualitas sel telur pada saat perencanaan IFV, jumlah cadangan sel telur juga memiliki peran penting dalam kesuksesan program. AMH dapat memberikan gambaran dalam treatment yang perlu dilakukan di awal program IVF. Ketika kadar AMH rendah, maka protokol untuk memaksimalkan stimulasi produksi telur dapat dilakukan seperti penambahan suplemen atau pada kasus ekstrim dapat dilakukan donor sel telur. Sebaliknya, jumlah AMH terlalu tinggi, penanganan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya Ovarium Hyperstimulation Syndrome (OHSS).
AMH dan PCOS
Peningkatan AMH pada PCOS disebabkan oleh jumlah folikel antral yang berlebihan serta peningkatan produksi AMH per folikel granulosa, dipengaruhi oleh faktor intraovarium seperti hiperandrogenisme dan resistensi insulin. Meskipun kadar AMH yang tinggi bisa mencerminkan cadangan folikel yang besar secara kuantitatif, namun gangguan maturasi folikel dan anovulasi kronis menjadi ciri utama PCOS, sehingga banyak pasien mengalami infertilitas.
Bagaimana interpretasi kadar AMH?
Kadar AMH pada tubuh wanita normal dipengaruhi oleh usia, dengan pengelompokan:
- 20-24 years : ≤ 11.7 ng/mL
- 25-29 years : ≤ 9.85 ng/mL
- 30-34 years : ≤ 8.13 ng/mL
- 35-39 years : ≤ 7.49 ng/mL
- 40-44 years : ≤ 5.47 ng/mL
- >44 years : ≤ 2.71 ng/mL
- Post menopause : < 0.03 ng/mL
Sebagai prediktor respon ovarium kadar AMH terbagi menjadi:
- Hyper-responder : > 4.6 ng/mL
- Normo-responder : 1.2 – 4.6 ng/mL
- Poor-responder : < 1.2 ng/mL
Referensi
- Johannsen TH, et al. Eur J Endocrinol. 2020;182(6):P1-P15. doi: 10.1530/EJE-19-0831.
- World Health Organization (2023) Retrieved September 9, 2024, from https://www.who.int/ news/item/04-04-2023-1-in-6-people-globally-affected-by-infertility.
- CDC; 2022 [cited 2024 September 10]. Available from https://www.cdc.gov/diabetes/ risk-factors/pcos-polycystic-ovary-syndrome.htm.
- Teede HJ, et al. International PCOS Network. Recommendations from the 2023 International Evidence-based Guideline for the Assessment and Management of Polycystic Ovary Syndrome. Fertil Steril. 2023;120(4):767-793. doi: 10.1016/ j.fertnstert.2023.07.025.
- Josso N, Rey RA. What Does AMH Tell Us in Pediatric Disorders of Sex Development? Front Endocrinol (Lausanne). 2020;11:619. doi: 10.3389/fendo.2020.00619.


