Kenali Prediabetes: Kesempatan untuk Mencegah dan Memperlambat Terjadinya Diabetes Tipe 2

Prediabetes adalah suatu kondisi dimana kadar gula darah lebih tinggi daripada batas nilai rujukan normal, namun peningkatan kadar gula darahnya belum masuk kriteria untuk didiagnosa sebagai diabetes tipe 2. Penyebab prediabetes adalah sel tubuh tidak dapat merespon secara normal terhadap hormon insulin yang diproduksi pankreas, insulin bertindak seperti kunci untuk memasukkan gula darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi, dengan demikian pankreas berusaha memproduksi lebih banyak insulin. Sampai suatu saat pankreas tidak dapat mengimbangi dan gula darah menjadi naik, sehingga memasuki kondisi prediabetes dan di kemudian hari dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Berdasarkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis prediabetes dan diabetes adalah sebagai berikut:

*TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral, puasa : tidak ada asupan kalori minimal 8 jam, keluhan klasik : polyuria, polydipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

Prevalensi global prediabetes berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) diperkirakan sebesar 7.3% dari populasi dewasa pada tahun 2017 (estimasi setara dengan 352.1 juta individu). Tahun 2045 prevalensi diperkirakan meningkat menjadi 8.3% dari populasi dewasa secara global (estimasi setara dengan 587 juta individu). Lebih dari 80% penderita prediabetes tidak menyadari bahwa mereka dalam kondisi prediabetes.

Kondisi prediabetes pada seseorang, akan meningkatkan risiko berkembang menjadi diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke. Tanpa intervensi maka seseorang dengan prediabetes dapat menjadi diabetes dalam waktu 5 tahun. Sedangkan kondisi diabetes tipe 2 pada seseorang, akan meningkatan risiko mendapatkan serangan jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal dan kehilangan jari kaki atau kaki atau tungkai. Pasien dengan diabetes memerlukan biaya untuk konsumsi obat setiap harinya agar tercapai kadar gula darah yang optimal untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes.

Berita baiknya, seseorang yang mengalami prediabetes dengan intervensi gaya hidup sehat dan pola makan sehat maka dapat mencegah atau menunda diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan serius lainnya. Gaya hidup dan pola hidup yang sehat antara lain berat badal ideal, pola makan sehat, tidur yang cukup, aktivitas fisik 150 jam per minggu (30 menit per hari, 5 hari per minggu) seperti jalan cepat.

Segera kenali sejak dini apakah Anda mengalami prediabetes. Bila Anda memiliki berat badan lebih (indeks massa tubuh ≥ 23 kg/m2), 45 tahun keatas, memiliki orang tua atau saudara dengan diabetes tipe 2, aktivitas fisik < 3 kali per minggu, pernah melahirkan bayi diatas 4 kg, mengalami diabetes ketika dalam kehamilan (gestational diabetes), hipertensi (≥ 140/90 mmHg atau sedang mendaat terapi untuk hipertensi), kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida > 250 mg/dL, kelompok ras/etnis tertentu, wanita dengan sindrom polikistik ovarium, riwayat prediabetes maka Anda memiliki risiko lebih tinggi menderita prediabetes dan diabetes tipe 2. Sebaiknya bagi yang memiliki risiko tersebut segera periksa pemeriksaan glukosa darah di laboratorium (kelompok risiko tinggi dengan pemeriksaan glukosa plasma normal dapat diulang setiap 3 tahun, kelompok prediabetes dapat diulang setiap tahun) dan konsultasi dengan tenaga ahli medis. Bila terdeteksi adanya prediabetes merupakan kesempatan yang jangan disia-siakan untuk mencegah dan memperlambat terjadinya diabetes tipe 2 dengan mengubah pola hidup dan pola makan yang sehat.

Anda dapat mencoba test risiko prediabetes melalui link berikut:

Open chat
Hi Sobat ABC, ada yang bisa kami bantu?
Scan the code
Operational hours:
Senin-Jumat 07.00-21.00
Sabtu: 07.00-14.00