WA: 0815 8460 1061 (021) 387 88888
Pemeriksaan Anti Nuclear Antibody (ANA)
Apa yang dimaksud dengan penyakit autoimun?
Autoimun merupakan penyakit yang disebabkan karena sistem imun tubuh keliru dalam mengenali kompenen tubuhnya sendiri. Sistem imun pada pasien autoimun mengenali komponen tubuhnya sebagai zat asing/ patogen yang harus dihancurkan, sehingga mengakibatkan kerusakan pada sel/jaringan (inflamasi).
Apa saja jenis-jenis penyakit autoimun ?
Secara garis besar penyakit autoimun Dibagi 2, yaitu :
1. Autoimun Sistemik adalah penyakit autoimun yang menyerang lebih dari satu organ dan bisa terjadi di seluruh bagian tubuh, seperti Systemic Lupus Erythematosus, Rheumatoid Arthritis, Scleroderma, Sjögren Syndrome, dll
2. Autoimun Organ Spesifik adalah penyakit autoimun yang hanya menyerang organ tertentu saja, seperti autoimun pada kelenjar tiroid, pankreas, hati, saluran pencernaan, ginjal, dll.
Bagaimana mendiagnosis penyakit autoimun?
Penyakit autoimun umumnya memiliki gejala yang bermacam-macam dan sering kali tidak khas. Oleh karena itu, dibutuhkan tes laboratorium untuk membantu penegakkan diagnosis autoimun. Tes laboratorium untuk deteksi autoimun adalah Anti Nuclear Antibody (ANA). ANA merupakan antibodi yang dapat mengikat dan merusak komponen inti sel dan sitoplasma. Prevalensi ANA pada penyakit autoimun ditemukan cukup tinggi, yaitu berkisar 20%-100%. Tes laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ANA adalah tes skrining (ANA IF), dan tes monospesifik (ANA Profile).
- ANA IF
ANA IF merupakan tes serologi awal untuk mengetahui adanya kekeliruan sistem imun yang dapat menyebabkan penyakit autoimun. Tes ANA IF merupakan standar baku emas untuk pemeriksaan ANA. Tes ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan ANA dalam tubuh pasien yang dicurigai autoimun. Jika hasil tes ANA IF positif maka dapat dilanjutkan dengan tes monospesifik (ANA Profile) untuk mengetahui antibodi spesifik apa yang menyebabkan penyakit autoimun. Jenis antibodi yang berbeda dapat menyebabkan penyakit autoimun yang berbeda.
2. ANA Profile
ANA Profile 3 Plus DFS70 merupakan tes kualitatif terhadap 16 jenis antigen berbeda secara in vitro. Prinsip kerja tes berdasarkan ikatan antibodi pada sampel pasien dengan antigen yang berada di strip. Penambahan konjugat enzim dan substrat akan mengkatalisis perubahan warna. Hasil yang positif akan menghasilkan pita berwarna hitam pada strip
Mengapa penting dilakukan pemeriksaan ANA Profile 3 plus DFS70?
Pemeriksaan ANA Profile 3 plus DFS70 sebagai tes lanjutan untuk melengkapi pemeriksaan ANA IF. Pemeriksaan ANA IF dan ANA Profile tidak harus 100% saling berkolerasi. Tes ANA IF menggunakan native cells, memungkinkan beberapa antigen terekspresi lemah pada sel sehingga dapat menyebabkan hasil negatif pada ANA IF. Antigen pada ANA Profile 3 plus DFS70 merupakan monospesifik dan memiliki konsentrasi antigen lebih tinggi dibandingkan ANA IF. Namun, ANA Profile 3 plus DFS70 hanya mendeteksi 16 jenis autoantibodi, sehingga ada kemungkinan beberapa autoantibodi pada tes ANA IF tidak dapat terdeteksi.
Berikut merupakan tabel interpretasi hasil ANA
Profile 3 Plus DFS70 berdasarkan intensitas pita yang terbentuk:
Apakah perbedaan antara tes ANA IF dan ANA Profile?
Tes ANA IF dan ANA Profile dapat saling melengkapi untuk diagnosis penyakit autoimun. Hasil tes serologi harus selalu disesuaikan dengan gejala klinis pasien untuk menegakkan diagnosis yang akurat. Hasil tes serologi negatif, tidak menyingkirkan keberadaan suatu penyakit.
Apakah spesimen pemeriksaanya ?
Pemeriksaan ANA IF dan ANA Profile menggunakan spesimen berupa serum, plasma EDTA, heparin atau sitrat. Stabilitas spesimen dapat mencapai 14 hari pada suhu 2-8°C. Pengambilan spesimen pada pasien tidak memerlukan persiapan khusus
Apakah semua jenis penyakit autoimun dapat terdeteksi melalui tes ANA Profile?
Tidak semua antibodi penyakit autoimun dapat terdeteksi pada ANA Profile. Tes ANA Profile dapat mendeteksi 16 antibodi yang umum ditemukan pada beberapa autoimun seperti MCTD, SLE, SSc, dll. Untuk kecurigaan autoimun yang lebih spesifik seperti Autoimmune Thyroid, Myasthenia Gravis dapat melakukan tes penunjang lainnya yang lebih spesifik.
Apakah hasil ANA Profile bisa digunakan untuk monitoring?
Hasil ANA Profile bersifat kualitatif, ditentukan berdasarkan intensitas pita yang terbentuk pada strip. Sehingga, hasil tidak bisa digunakan untuk monitoring aktivitas penyakit.