Reverse T3

Apakah tes reverse-T3 itu?

Tes tersebut mengukur kadar reverse-T3 (rT3), suatu produk hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid.  Meskipun rT3 merupakan bentuk hormon tiroid yang tidak aktif, namun pada beberapa keadaan tertentu, kadar rT3 penting karena memberikan petunjuk tentang status kesehatan pasien (membantu menegakkan diagnosis, menilai beratnya sakit dan prognosis).

Bagaimanakah proses pembentukan rT3?

Hipotalamus di otak mengeluarkan TRH (Thyrotropic Releasing Hormone) yang merangsang Hipofisis (Pituitary) di otak untuk mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang merangsang Kelenjar Tiroid untuk memproduksi hormon T4.  Hormon T4 disekresikan ke sirkulasi darah dan diambil oleh sel-sel jaringan dimana sebagian hormon T4 diubah menjadi bentuk aktif T3 dan bentuk tidak aktif reverse-T3 (rT3). 

Ada mekanisme umpan balik dari T4 dan T3, tetapi tidak dari rT3, ke Hipotalamus dan Hipofisis. Apabila T3 dan T4 sudah banyak di sirkulasi maka sekresi TRH dan TSH dikurangi, dan sebaliknya bila kadar  T4 dan T3 kurang di sirkulasi maka TRH dan TSH diaktifkan.

Pada keadaan apa saja tes rT3 ini diindikasikan untuk diperiksa?

Pada banyak kondisi non-tiroid (Non-Thyroidal Illness = NTIs) baik yang relatif ringan sampai yang berat (Sick Euthyroid Syndrome = SES) seperti puasa, anorexia nervosa (penyakit gangguan makan yang berat), malnutrisi, diabetes melitus, stress, trauma atau infeksi berat, syok hemoragik, disfungsi hati, penyakit paru dan lain-lain, dapat terjadi peningkatan kadar rT3. Selain itu kadar rT3 juga dapat meninggi pada pengobatan misalnya dengan amiodarone, dexamethasone, propylthiouracil, propranolol, dan anestetikum halothane.

Pada keadaan NTI dengan SES terjadi penurunan kadar hormon-hormon tiroid kecuali hormon rT3 yang kadarnya meningkat sesuai dengan beratnya sakit dan menurun kembali pada kesembuhan. Oleh karena itu rT3 merupakan parameter terbaik untuk membantu diagnosis, menilai beratnya sakit dan prognosis pada SES.^2-5

Penggunaan lain hormon rT3 adalah untuk DD/ Hipotiroid sentral dan SES. Pada  kedua keadaan kadar hormon TSH, T4 dan T3 dapat rendah tetapi kadarrT3 rendah pada hipotiroid sentral dan tinggi pada SES.⁶

Bagaimanakah pandangan Functional Medicine mengenai rT3?

Menurut pendapat Functional Medicine (FM), kadar rT3 dapat meningkat oleh karena banyak faktor misalnya stress, pengobatan T4 sintetis dan penyakit hati. Kadar hormon rT3 yang tinggi dapat menyebabkan kadar hormon T3 terlalu rendah yang dapat memicu gejala-gejala hipotiroid termasuk lelah dan peningkatan berat badan. Oleh karena itu penting sekali untuk menjaga rasio hormon Tiroid yang seimbang termasuk rT3.

Itulah sebabnya dokter-dokter FM sering memeriksa kadar rT3 dan melihat rasio rT3/T3 atau rasio rT3/fT3 (fT3 = T3 yang tidak terikat oleh protein).^6-7

Bagaimanakah pemeriksaan rT3 dilakukan di Lab ABC ?

Laboratorium Klinik Utama ABC menggunakan metoda ELISA untuk mengukur kadar hormon reverse-T3. Kit yang digunakan memiliki tingkat kepekaan (sensitivitas) dan kekhasan (spesifisitas) tinggi yang sudah diuji kualitasnya secara internal.⁸

Bahan pemeriksaan dapat berupa 1 mL serum atau plasma EDTA, stabilitas bahan selama 5 hari pada suhu 4°C; 3 bulan pada suhu -20°C

Bagaimanakah penafsiran hasilnya?

Nilai rujukan tergantung kepada metoda dan satuan (nmol/L atau ng/dL) yang dipakai, juga populasi yang diperiksa. Oleh karena itu perbandingan hasil antar laboratorium tidak mudah.

Nilai rujukan kadar rT3 yang dikerjakan di Lab ABC adalah : 8.0-31.0 ng/dL

Ringkasan                                                                                        

Reverse-T3 (rT3) merupakan bentuk tidak aktif hormon T3 sewaktu  perubahan T4 menjadi T3 bentuk aktif. Pengukuran kadar rT3 menjadi penting untuk keadaan Non-Thyroidal Illness (NTI) baik yang akut Sick Euthyroid Syndrome (SES) atau kronis.

Pada Functional Medicine selain rT3 juga diperiksa rasio rT3/T3 karena bila rasio meningkat meskipun T3 normal dianggap dapat terjadi gejala-gejala hipotiroid.