Pemeriksaan BTA untuk diagnosis Tuberkulosis (TBC)

Apa itu pemeriksaan BTA?

Pemeriksaan BTA adalah tes yang dapat mendeteksi keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab TBC. Bakteri ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang asam. Itu sebabnya, pemeriksaan ini disebut dengan pemeriksaan BTA (basil/bakteri tahan asam). Selain bakteri TBC, pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi keberadaan bakteri penyebab lepra atau kusta.

Tes ini merupakan pemeriksaan utama mendiagnosis TBC. Umumnya, sampel yang digunakan dalam tes BTA menggunakan dahak (sputum). Namun, bisa juga memakai sampel darah, tinja, urine, atau sumsum tulang jika TB terjadi di luar paru-paru (TB ekstra paru). Dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan BTA jika pasien telah mengalami gejala TBC dalam jangka waktu yang cukup lama (3 minggu lebih).

Persiapan Pasien

Apa yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani pemeriksaan BTA?

Pada hari pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk tidak makan atau minum sebelum tes berlangsung. Pasien dapat menyikat gigi sebelum pemeriksaan, akan tetapi tidak diperbolehkan menggunakan obat kumur antiseptik (mouthwash).

Bagaimana pemeriksaan BTA berlangsung?

  1. Pengambilan sampel

Pemeriksaan sputum BTA dilakukan dengan mengumpulkan 3 sampel dahak yang diambil secara berurutan dalam dua hari kunjungan. Sampel tersebut dinamakan sampel SPS (sewaktu-pagi-sewaktu).

  • S (Sewaktu): dahak dikumpulkan ke dalam wadah steril (pot dahak) ketika pasien datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, pasien akan diberikan pot dahak kosong untuk diisi sampel dahak yang kedua di hari selanjutnya.
  • P (Pagi): pada hari kedua, Anda harus mengumpulkan dahak di pagi hari, di rumah setelah bangun tidur. Pot tersebut harus dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di fasilitas kesehatan.
  • S (sewaktu): Dahak ketiga dikumpulkan di pot terakhir di fasilitas kesehatan saat pasien datang untuk menyerahkan dahak pagi.

Dahak yang diambil haruslah lendir kental, keruh, dan lengket yang dikeluarkan dari paru-paru. Bukan dari hidung atau air liur dari mulut. Ada beberapa metode pengambilan dahak yang bisa Anda lakukan:

  • Batuk kencang: pasien akan diminta untuk menghirup napas dalam, menahannya 5 detik, dan mengeluarkan secara perlahan. Setelahnya, hirup napas dalam-dalam dan coba untuk batuk dengan keras. Langkah ini akan menarik dahak dari paru untuk berkumpul di mulut.
  • Induksi dahak: bagi pasien yang tidak bisa mengeluarkan dahak dengan batuk, pengeluaran dahak dapat dirangsang dengan pemberian larutan garam lewat nebulizer.
  • Bronkoskopi: cara lain untuk mengumpulkan dahak adalah dengan bronkoskopi. Anda biasanya akan diberikan obat bius. Nantinya. bronkoskop akan dimasukkan melalui hidung atau mulut ke dalam tenggorokan hingga mencapai paru-paru. Dahak yang terdapat di paru-paru akan disedot ke dalam tabung bronkoskopi dan dikumpulkan di pot steril.
  • Aspirasi lambung: Metode ini digunakan pada dahak yang ditelan oleh pasien. Biasanya tindakan ini dilakukan pada pasien yang tidak sadarkan diri atau anak-anak.
  1. Pemeriksaan sampel dahak

Sampel yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis di laboratorium. Ada dua jenis pemeriksaan dahak dalam tes BTA, antara lain:

  • Tes pewarnaan BTA
    Dalam tes dahak ini, sampel akan dioleskan pada kaca objek untuk selanjutnya diwarnai, dipanaskan, dan disiram dengan larutan asam. Di bawah mikroskop, petugas laboratorium akan mengamati perubahan warna pada sampel tersebut.  Hasil tes biasanya dapat keluar setelah 1-2 hari.
  • Kultur dahak
    Pada tes dahak untuk TBC ini, sampel akan dimasukkan ke dalam media khusus yang mendukung pembiakkan bakteri tahan asam. Hasil positif dari kultur bakteri tahan asam ini dapat mengkonfirmasi diagnosis TB atau infeksi lain. Akan tetapi, dibutuhkan 6-8 minggu untuk menumbuhkan bakteri dalam jumlah yang cukup agar dapat mendeteksi infeksi.

Bagaimana cara membaca hasil pemeriksaan BTA?

  • Hasil negatif
    Artinya pasien tidak mengidap TB aktif dan gejala yang dirasakan mungkin disebabkan oleh kondisi lain. Akan tetapi, hasil negatif juga bisa didapatkan bila jumlah jumlah bakteri dalam dahak terlalu sedikit. Setelah hasil pemeriksaan BTA dinyatakan negatif, dokter akan meresepkan obat antibiotik non-OAT(obat antituberkulosis).
    Jika gejala pasien mereda dan hilang, dapat dipastikan pasien tidak terinfeksi TB. Namun, jika gejala tidak juga membaik, dokter akan melakukan kembali pemeriksaan sputum BTA yang disertai dengan rontgen thorax.
  • Hasil positif
    Artinya terdapat bakteri pada dahak dan pasien dapat dinyatakan menderita infeksi TB.  Hasil kultur BTA tetap diperlukan untuk mengidentifikasi jenis infeksi yang dimiliki. Selain itu, apabila hanya salah satu sampel yang menyatakan hasil positif, dokter juga akan melakukan rontgen toraks pada pasien untuk memastikan diagnosis.
Open chat
Hi Sobat ABC, ada yang bisa kami bantu?
Scan the code
Operational hours:
Senin-Jumat 07.00-21.00
Sabtu: 07.00-14.00